Wednesday, September 19, 2007




This is how my table looks like 1 week to a book launch - cocktail party and press conference during Ubud Writers Festival, madness....

Wednesday, September 12, 2007

If you were in the dressing room with me...

I'd ask you: "What do you think, should I buy this dress?"

I'd tell you: "Hey lately I've been getting to like Pete more than ever,"

I'd whisper to you: "Psst... do you know that I wish I was a Caucasian named Naturale," lol

I'd turn to check my behind for awhile to say: "My ex texted me on my birthday just to say happy birthday tess and I'd replied thanks."

I'd turn one more time to take this picture and tell you: "Okay, you can get out, I'm going to change now!" ehehehe

Tuesday, September 11, 2007

Better Understanding on Women and Men


I’ve this colleague whom I shared cubicle with at the office told me on how he’s just got back from Bali and met some ‘new gal pals’ there. And so he was telling me how he liked to have fun by going out with a lot of chicks, despite the fact that he has a steady girlfriend already. I asked him what the fuck were guys thinking that even when they already on a steady relationship yet they’d love the thought of having someone else just for the sake of having fun.


I suppose well it’s not only guys that are being that way, probably girls like to be flirtatious too once in a while. Perhaps I should try it myself, eh? That should be fun.


And so I browsed through the internet to find what recent researches have found. As an old fashioned (or should I say I’ve been living too long in a male dominated environment) thinker I have to say that I’m quite amused with the fact that nowadays women are also as much of a cheater as guys. At first I thought men should have more tendencies to fool around while women are more monogamous, guess that’s far from the latest trend then.


I like what Wheaton said on his article Who Cheats More: Men or Women so neutral! lol.


Check out the survey from The Sun UK WOMEN are far more unfaithful than men, a survey reveals.


Forty per cent of females cheat on lovers, compared with 34 per cent of males.”


How about this article Why Women Cheat that breaks down some reasons why women cheat.


If I were to cheat then the reason most likely will be I’m still looking for my “Sugar Daddy” – a man of higher power and wealth :D uuhh yess… gimme that bling honey! LOL


Anyway, on the other side I believe (unless the person is just plain stupid or retarded) he/she should consciously aware that there would be a risk of getting burned by his/her own game.


It’s not a good thing at all or like winning the person over the other by becoming the ‘other guy or woman.’ Just like one of Oprah’s shows in which it explored on ‘the other guy or woman’ in a marriage issue; Dr. Robin Smith stated that it is actually an insult for someone to make you his/her ‘other guy or woman.’ They may say they love you and treat you well yet still he/she’s making you the x object that he/she is actually missing on the relationship that they’re too childish or running away from their responsibility of coping with daily life problems.


Oh well, but who am I to write as an expert eh?

Moving on people, I must say that based on experience, simple talks with Pete, reading materials, aren’t women just much much complicated than men.
I was just talking the other day with braindamage on how he imagined to had sex to his cousin and I was on the-eewwww-what-the-hell-were-you-thinking-you-sick-I-don’t

-understand-guys’-kinky-sexual-desire mood.
Even to cheat women more likely to do it based on emotional reasons. While we are still struggling with insecurities and often wondering “do you like my tits?” men…. they’re just simply following wherever their peckers lead LOL! So simple and unfair!

teman-teman... jangan ketawa ya bacanya...
mwuahahahaha jijai bajaj deh nih, hasil nulis buat kelas penpop (penulisan populer dulu) yiuk mari....

Teresa

079909028X

Rabu jam satu siang

KALAU AKU JATUH CINTA

Dari mana datangnya lintah?

Dari sawah turun ke kali,

Dari mana datangnya cinta?

Dari mata turun ke hati…

Apakah yang menyebabkan seseorang jatuh cinta pada pasangannya? Dari lirik lagu di atas, mungkin “dari mata turun ke hati”. Hm, ada benarnya juga. Sebab kecenderungan yang ada bila kita baru pertama kali bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik padanya adalah hanya dari penampilannya. Yang dapat kita lakukan adalah hanya menduga seperti apa karakter orang tersebut dari penampilannya tersebut. Tidak mungkin dalam satu kali pertemuan kita dapat mengenal pribadi seseorang. Lama-kelamaan setelah kita mengenal orang tersebut lebih jauh lagi barulah kita dapat mengenal karakternya yang sebenarnya. Seperti pepatah yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang.

Lho, berarti lirik yang mengatakan bahwa seseorang dapat jatuh cinta lewat pandangan pertama tidak sepenuhnya benar, dong? Buktinya tidak selalu tuh, penampilan yang menjadi takaran bagi seseorang untuk jatuh cinta. Lihat saja Pangeran Charles yang lebih memilih Camila Parker daripada Putri Diana. Bila dibandingkan secara fisik dengan Putri Diana, mungkin Camila terlihat biasa saja. Bahkan bisa dikatakan seperti langit dan bumi. Lalu apa yang membuat hati Pangeran Charles diberikan hanya kepada Camila seorang?

Hari ini cuaca sejuk, angin berulangkali bertiup lembut terasa agak sedikit dingin membelai kulitku. Sejak tadi pagi hujan terus turun. Tidak deras, hanya rintik-rintik kecil. Seperti biasa bila gerimis seperti ini, aku pasti terbawa suasana romantis yang diciptakannya. Repotnya, entah mengapa seharian ini hanya kata cinta yang terus berputar-putar di kepalaku. Bukan itu saja, sepertinya topik pembicaraanku dengan teman-teman hari ini juga hanya berputar sekitar cinta.

“Eh, Gus, dah tau belom? Si Geti jadian lho sama Christian.”

“Hah?! Yang bener, lo!” ujar Agus dengan suara cempreng yang agak melengking karena terkejut.

Itulah reaksi pertama Agus ketika mendengar gosip terbaru tentang teman sejurusan kami. “Kasian amat si Geti!” ia melanjutkan, masih dengan mulut yang setengah menganga.

Lho, kok kasian Geti, sih?” tanyaku tak mengerti.

“Ya iya lah, Tes. Masa lo ga kasian, sih?”

Memang ketika pertama kali mendengar berita tersebut aku juga amat terkejut. Hanya saja berbeda dengan Agus, aku terkejut mendengarnya karena selama ini aku tidak memperhatikan bahwa ternyata di antara mereka telah tumbuh benih-benih asmara. Rasa terkejutku adalah lebih karena merasa ketinggalan gosip terakhir yang sedang hangat beredar di antara teman-teman. Sedangkan saat ini di depanku Agus yang baru saja mendengar tentang pasangan yang baru itu bukan hanya merasa terkejut tapi juga kasihan pada Geti.

Kasian kenapa sih, Gus?”

“Geti ‘kan pinter dan ga’ jelek. Kenapa juga bisa jadiannya sama Christian yang biasa banget, udah gitu ga’ jelas pula masa depannya. Kuliah aja ga’ lulus lulus.”

“Ih, kok lo gitu sih, Gus? Itu ‘kan pilihannya Geti sendiri,” kataku membela.

“Iya juga, sih. Tapi lo pikir deh, Tes, nanti ‘kan idupnya bisa susah.”

“Maksud lo kalo dah nikah?”

“Iya! Mau makan apa coba? Emangnya makan cinta doang cukup? ‘Kan kasian Geti, bisa dibilang nanti dia yang bakal jadi tulang punggung perekonomian keluarga.”

Kemudian Agus melanjutkan dengan cerita seorang teman kantor kakaknya. Konon orang-orang di kantor kakaknya Agus tak habis pikir bagaimana seorang arsitek perempuan yang cantik bisa jatuh cinta pada kekasihnya. Adapun sang kekasih belum seberhasil teman kakaknya Agus dalam hal karier.

Udah gitu orangnya iteem banget, jelek, lagian ga’ seagama. Trus apaan dong yang bisa diharepin dari si cowok, Tes? Kasian banget ceweknya, ‘kan?”

“Tapi, Gus, emangnya kenapa? Menurut gue asalkan si cewek tau dan siap ngejalanin segala konsekuensi yang bakal terjadi dari hubungan mereka, kenapa engga’?” kataku sedikit keras kepala.

Lalu, pembicaraanku dengan Agus terpotong begitu saja karena Agus harus segera menyelesaikan tutorial-nya padaku jika ia tidak ingin terlambat masuk kelas. Tak lama kemudian aku bertemu dengan Adah yang baru saja datang. Dengan lancarnya ia segera bercerita tentang yang dilihatnya malam minggu kemarin ketika pergi nonton dengan kekasihnya.

Ketika mereka sedang mengantri karcis, pasangan yang mengantri di depan mereka amat menarik perhatian. Menurut Adah sang laki-laki terlihat berumur sekitar tiga puluh tahunan. Namun, yang aneh dari penampilannya adalah gaya berpakaiannya yang gaya punk, yang seharusnya digunakan oleh anak-anak seumur SMU. Bila dibandingkan dengan kekasihnya yang bergaya rapi seperti layaknya wanita karier, maka penampilan mereka berdua amat tidak serasi. Itulah yang membuat pasangan tersebut menarik perhatian Adah.

Bukan hanya gaya berpakaian pasangan itu saja yang berbeda tapi dari segi fisik mereka juga berbeda. Karena hanya melihat dari belakang saja maka Adah tidak dapat menggambarkan wajah mereka. Akan tetapi, yang amat jelas terlihat dari belakang adalah sang laki-laki terlihat jauh lebih pendek dari kekasihnya. “Terus tau ga’, Tes, si cowok tuh maksa banget! Masa dia maksa ngerangkul ceweknya di pundak, sementara dia ‘kan jauh lebih pendek dari ceweknya. Paling sedagunya tuh cewek. Jadinya ‘kan dia agak-agak jinjit gitu. Gue sih ngeliatnya jadi kasian banget sama tuh cowok.”

Wuaduh, ribet sekali sepertinya berusaha menemukan apa yang menyebabkan seseorang bisa jatuh cinta pada pasangannya. Yang pasti kalau aku jatuh cinta aku akan jatuh cinta pada jiwa pasanganku. Aku tak dapat memungkiri bahwa sedikit banyak penampilan memang berpengaruh di dalam sebuah hubungan.

Namun, sekalipun aku memiliki kekasih yang ganteeenng banget, untuk lebih mencintainya lagi aku akan memejamkan mata. Kemudian membayangkan seandainya ia tidak seganteng ini akankah aku tetap mencintainya? Bagaimana jika tiba-tiba ia kecelakaan dan wujudnya sudah tidak seperti sekarang lagi, akankah aku tetap menyayanginya? Apa yang akan terjadi seandainya ia jatuh miskin, tetapkah aku bersamanya?

Bagiku jiwa adalah yang terpenting karena jiwa adalah satu-satunya yang abadi dari seorang manusia. Kekayaan dan kegantengan, semuanya itu tidak abadi. Dalam sekejap saja jika Tuhan menghendaki semuanya bisa lenyap. Itulah idealismeku. Aku menyebutnya idealisme Tessa.

Hanya saja ada kata-kata Agus sebelum ia pergi tadi yang terus terngiang di telingaku, “Boleh aja sih, cewek-cewek itu mengganggap keserasian penampilan dengan pasangan mereka ga’ terlalu penting, tapi gimana nanti mereka idup? Emang makan cinta aja cukup?” Lalu, sebenarnya apa sih, yang dibutuhkan bagi seseorang untuk jatuh cinta?

Friday, September 07, 2007




















Happy birthday to me!

Wednesday, September 05, 2007

AAaaaaaaa!!!! SUTRISNO NUGROHO WIBOWO!
Setreeesssss